Selasa, 24 Januari 2012

Revisi Peran Birokrasi

David Osborne & Ted Gaebler dalam bukunya Memwirausahakan Birokrasi;Mentransformasikan Semangat Wirausaha ke dalam sektor Publik (1996) atau George Federickson dalam bukunya The Spirit Of Administration (1997)menyatakan bahwa dalam masyarakat yang berubah (changing society), aparatur negara harus mengubah perilaku kearah yang lebih kondusif seiring dengan perkembangan masyarakat. Artinya, baik secara institusional maupun aparatur  secara personal, pemerintah harus dapat beradaptasi melalui perampingan struktur,fleksibilitas,ketanggapan serta kemampuan untuk dapat bekerjasama dengan semua pihak. Lebih lanjut diuraikan bahwa terdapat sepuluh (10) hal yang perlu direvisi pada pemerinthan dimasa mendatang, diantaranya sebagai berikut :
  • Steering rather than rowing (mengarahkan dibandingkan melayani).Hal ini berkaitan dengan cara kerja pemerintah yang terlalu mendominasi penyelenggaraan pelayanan publik.Oleh karenanya, dominasi tersebut perlu direduksi secara gradual untuk selanjutnya diserahkan pada civil society.
  • Empowering rather than serving (memberdayakan daripada melayani).Artinya, pemerintah dituntut untuk melakukan pemberdayaan atau penguatan agar potensi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang bukan hanya dilayani terus-menerus.
  • Injecting competition into service delivery (menginfiltrasikan nuansa kompetisi dalam penyediaan layanan).Hal ini dimaksudkan agar institusi pemerintah lebih memperhatikan pada kualitas penyediaan layanan yang disediakan bukan sekedar kuantitas saja. Sehingga tercipta suasana yang kondusif  dan terlepas dari warna korupsi dan nepotisme.
  • Transforming rule-driven organization (mentransformasikan aturan menjadi organisasi yang terdorong oleh misi). Artinya, organisasi pemerintah diharapkan dapat memeiliki inisiatif dan tidak kaku dengan aturan.
  • Funding outcome not input (perubhan orientasi dari masukan menuju hasil). Hal ini dimaksudkan agar institusi pemerintah berupaya secra baik untuk meemaksimalkan input baik berupa anggaran maupun sumber daya lainnya menjadi hasil yang optimal.
  • Meeting the needs of customer not the bureaucracy (memenuhi pengguna layanan bukan birokrasi).Artinya, yang diutamakan dalam pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan pelanggan.Birokrasi sebaiknya tidak memaksakan agar kepentingannya turut pola diakomodir dalam pelayanan terebut.
  • Earing than spending (mencari daripada mengeluarkan).Hal ini dimaksudkan agar organisasi pemerintahan lebih mengupayakan mengakumulasi sumberdaya daripada terus-menerus menggunakannya.Bahkan dituntut lebih jauh lagi yakni kemampuan birokrasi untuk melakukan investasi dengan sumberdaya yang dimilikinya.
  • Prevention rather than cure (mencegah daripada mengobati).Artinya, birokrasi diharapkan mengupayakan berbagai cara prevensi agar tidak terjadi dampak yang tidak diharapkan.Oleh karenanya, setiap aktifitas birokrasi harus memeiliki kalkulasi yang baik terhadap kebijakan yang akan ditempuh.Sehingga birokrasi dapat menghindarkan diri dari masalah dan bukan melakukan pemecahan masalah.
  • From hierarchy to partisipation and teamwork (dari hirarki menjadi partisipasi dan kerjasama tim).Artinya, membangun pemerintah yang terdesentralisasi. Dengan demikian, maka akan terbangun birokrasi yang lebih terbuka terhadap partisipasi bawahan dan mampu untuk saling bekerjasama.
  • Leveraging change trough the market (mendongkrak perubuhan melalui pasar).Hal ini dimaksudkan agar pemerintah lebih berorientasi terhadap pasar untuk melakukan berbagai perubahan sehingga mampu menyesuaikan didri dengan perkembangan masyarakat.

1 komentar: